Sabtu, 17 Maret 2012

Tugas Dasar Pemasaran


Oleh:
Arya Adi Seto                     28210020
Achmad Fuad Fahlevi     20211070
Khairul Ikhwan                  23211953

SEBA SHOES MARKETING ENVIRONMENT
Seba shoes merupakan sebuah unit usaha yang bergerak dibidang pengrajin sepatu fashion anak muda. Seba shoes ini dibangun oleh seorang anak muda bandung berawal dari ketertarikannya dengan sepatu produk luar negeri yang sedang tren untuk anak muda saat ini tetapi terbentur harga yang sangat mahal. Oleh sebab itu pemuda bandung yang bernama Sebastian Reza ini  berinisiatif mendisain dan membuat sepatu untuk dirinya sendiri dengan menggunakan material dari dalam negeri. Seiring waktu berjalan teman-teman menyukai desain dan kualitasnya kemudian Reza membuatkan teman-temannya sepatu. Lama kelamaan semakin banyak permintaan sehingga tidak dapat ditangani sendiri. Bermula dari memenuhi kebutuhannya sendiri dan teman-temannya berkahir dengan bisnis serius sampai keluar negeri dan diberi label dengan nama Seba yang berasal dari nama Sebastian Reza. Outlet resmi di Indonesia dapat ditemui di Bandung dan Jakarta.

Marketing Environment
Marketing environment secara umum terdiri dari tiga bagian, yaitu lingkungan internal perusahaan, lingkungan industri dan lingkungan makro. Disini kami akan membahas bagaimana lingkungan bisnis dari bisnis sepatu Seba shoes.
1.       Lingkungan internal perusahaan:
a.       Struktur organisasi sudah terorganisir dengan baik, terdapat pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang. Siapa yang mendisain, siapa yang menangani bagian keuangan, siapa yang mengawasi produksi, dan siapa bagian yang memasarkan
b.      Penentuan disain yang masa kini dan menarik
c.       Penentuan target pasarnya kepada anak muda
d.      Penentuan kualitas bahan/material yang digunakan yang terbaik dan asli dan kualitas jahitan sesuai dengan yang diinginkan
e.      Penentuan harga yang rasional sesuai dengan yang diperkirakan
f.        Penentuan lokasi penjualan di daerah yang strategis, di tempat anak muda biasa nongkrong dan bergaul
g.       Desain toko yang minimalis dan menarik
h.      Desain kemasan yang menarik
i.         Kontak person yang lengkap dari alamat, nomor telepon, fax, email, sampai dengan social media agar hubungan antar penjual pembeli semakin mudah
2.       Lingkungan Industri:
a.       Konsumen yang datang membeli atau hanya sekedar tanya dan melihat lihat mungkin nanti setelah uang cukup akan membeli atau mencari alternative merk lain yang jauh lebih murah
b.      Penjual atau supplier material sepatu seperti kulit sapi, kerbau, kambing, rusa dan sole sepatu yang terbuat dari spon, karet, kulit atau kayu. Benang jahit yang kuat, tali untuk sepatu. Kardus kemasan.
c.       Kompetitor yang semakin banyak dan menawarkan berbagai desain dan harga yang bersaing.
d.      Karyawan dan pengrajin sepatu yang kinerjanya tidak dapat diatur tetapi dapat dimotivasi untuk meningkatkan performa kerja.
e.      Pemerintah yang masih kurang mendukung kegiatan usaha kecil yang berpotensi dapat mengekspor produksi dari dalam negeri ke luar negeri.
f.        Kesadaran masyarakat menggunakan produksi dari dalam negeri.
g.       Memasang pagar,kunci toko atau pun pabrik, dan sekuriti demi keamanan barang produksi yang akan dijual.
3.       Lingkungan Makro:
a.       Teknologi sebagian besar pembuatan sepatu masih dikerjakan secara hand made/manual karena peralatan yang cukup mahal dan harus import.
b.      Kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering kali menyengsarakan masyarakat bukan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat sehingga daya beli masyarakat menjadi turun.
c.       Produk-produk import yang masuk dengan bebas dan tidak terkendali.
d.      Masyarakat yang lebih senang menggunakan produk dari luar.
e.      Kondisi politik yang labil membuat investor mengurungkan niat untuk berinvestasi.
f.        Kondisi perekonomian dunia yang sempat labil mempengaruhi iklim investasi.

Analisis SWOT
1.       Strength/kekuatan
a.       Pioneer/pelopor produsen sepatu dalam negeri dengan disain untuk anak muda jaman sekarang
b.      Disain terkini
c.       Variasi model beragam dari kasual sampai formal
d.      Harga lebih terjangkau dari pada produk dari luar negeri dan untuk kalangan menengah keatas
e.      Toko yang bergaya minimalis dan lokasi yang strategis
f.        Persediaan sepatu yang cukup lengkap dan di pajang dengan rapi
g.       Menerima order khusus
h.      Kualitas produk menjadi prioritas
i.         Kerapihan produk
j.        Kontak yang dapat dihubungi jelas
k.       Media pemasaran beragam; media cetak atau pun digital
l.         Sudah di ekspor
m.    Pengrajin yang sudah terlatih
2.       Weaknesses/kelemahan
a.       Tidak ada garansi
b.      Kurangnya pengrajin untuk memenuhi permintaan
c.       Teknologi manual mengakibatkan biaya yang lebih mahal
d.      Intensitas pemasaran yang kurang gencar disaat kompetitor semakin banyak
e.      Pabrik belum tertata dengan rapi sehingga dikhawatirkan menimbulkan kecacatan produk.
f.        Jika melakukan order khusus membutuhkan waktu yang lama.
g.       Terkadang ukuran sepatu yang diinginkan calon pebeli tidak tersedia atau habis maka calon pembeli harus melakukan order khusus yang harganya akan lebih mahal sedikit dan harus menunggu lama
h.      Harga susah dijangkau untuk kalangan menengah ke bawah
3.       Opportunities/peluang
a.       Mudahnya pemasaran di jaman sekarang yaitu melalui internet atau digital sehingga tidak hanya masyarakat dalam negeri saja yang mengetahui tetapi juga diharapkan sampai ke manca Negara
b.      Transaksi penjualan dan pembelian secara online yang mudah
c.       Mulai di galakkan cinta produk dalam negeri
d.      SDM yang semakin banyak
e.      Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk dalam negeri
4.       Threats/ancaman
a.       Banyak kompetitor baru yang bermunculan
b.      Penjiplakan produk/produk tiruan
c.       Pemerintah yang kurang mendukung produsen lokal untuk mengembangkan bisnis
d.      Kondisi perekonomian yang labil
e.      Penurunan daya beli masyarakat dan tingkat kesejahteraan masyarakat
Penyelesaian masalah
Setelah melihat analisis diatas maka masalah-masalah diatas dapat diatasi dengan cara:
1.       Menambah jumlah pengrajin/karyawan
2.       Memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja
3.       Menambah variasi produk
4.       Meningkatkan jumlah produksi
5.       Pemasaran yang lebih gencar
6.       Pabrik yang lebih terorganisir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar